Sabtu, 30 November 2013

Berawal dari karir bisnis keluarga

BAB I
PENDAHULUAN
Membahas family business selalu saja menarik, karena sangat dominannya peran perusahaan keluarga ini dalam dunia bisnis. Di negara semaju AS saja, 90 persen dari 15 juta perusahaannya merupakan family business
family business telah menyumbang empat puluh persen GNP AS. Sebuah bisnis keluarga yang dikelola biasanya salah satu di mana lebih dari setengah saham dikendalikan oleh anggota keluarga yang sama, atau yang telah berlalu antara generasi. Mulai, memimpin dan bekerja dalam bisnis keluarga dapat membawa manfaat yang berharga dibandingkan dengan bisnis lain – dari kepercayaan yang lebih besar antara staf untuk peningkatan fleksibilitas. Namun, tanpa manajemen hati-hati ada juga dapat masalah – dari anggota keluarga kurang keterampilan yang penting, komunikasi yang buruk untuk bentrokan lebih dari membayar. Panduan ini menetapkan keuntungan utama yang datang dengan menjalankan bisnis keluarga. Ini juga terlihat pada beberapa tantangan utama dan menyarankan cara-cara ini dapat disalurkan untuk menjadi kekuatan positif bagi pertumbuhan bisnis dan sukses.
Karakteristisk yang terdapat dalam bisnis keluarga menimbulkan beberapa keunggulan dan kelemahan dalam pengelolaan bisnis keluarga.
Pengelolaan bisnis keluarga mempunyai tiga aspek yaitu business management, family management dan ownership managemen. Konflik yang membayangi perjalanan bisnis keluarga, dimulai dengan ketidakaktifan generasi pendahulu dalam bisnis keluarga atau kematian generasi pendahulu, yang mengakibatkan beberapa masalah. Banyak bisnis keluarga yang berakhir akibat adanya beberapa perubahan, sehingga perlu manajemen strategi yang baik, sebagai arahan bagi perkembangan bisnis keluarga.
bagaimana cara memulai, menjalankan, megembangkan serta mempertahankan bisnis keluarga, maka dalam makalah ini akan membahas budaya, peran, ciri khusus serta suksesi dalam bisnis keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keterkaitan antara bisnis dengan keluarga ?
2. Bagaimana budaya dalam bisnis keluarga ?
3. Apa saja peran keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui keterkaitan antara bisnis dengan keluarga.
2. Untuk mengetahui aneka budaya dalam bisnis keluarga.
3. Untuk mengetahui peran keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga.
4. Untuk mengetahui ciri khusus manajemen dalam bisnis keluarga.
5. Untuk mengetahui proses suksesi manajerial dalam bisnis keluarga.
BAB II
ISI
2.1 Keterkaitan Keluarga dan Bisnis
Pengertian Bisnis Keluarga
Yaitu sebuah perusahaan yang dimiliki ,dikontrol,dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Meskipun demikian,bukan berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga. Banyak perusahaan keluarga,terutama perusahaan-perusahaan kecil,mempekerjakan orang lain untuk menentukan posisi rendahan,sementara posisi tinggi (top manager) dipegang oleh dari dalam keluarga pemilik perusahaan.
Banyak bisnis keluarga disusun diatas dasar keluarga dan bisnis, Meskipun keluarga dan bisnis adalah institusi yang terpisah baik anggota,tujuan dan dinilai masing-masing. Mereka menjadi satu dalam perusahaan, didalam perusahaan keluarga. Bagi kebanyakan orang,dua institusi yang saling terkait ini adalah bagian yang paling penting dalam hidup mereka.keluarga dan bisnis muncul dengan alasan mendasar yang berbeda. Fungsi pokok keluarga berhubungan dengan perhatian dan pendidikan anggota keluarga,sedangkan bisnis berkaitan dengan produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Tujuan keluarga adalah pengembangan penuh yang mungkin dilakukan tiap anggota keluarga yang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya,serta pembagian kesempatan dan penghargaan yang sama untuk tiap anggota.Tujuan bisnis adalah keuntungan dan ketahanan hidup.
Tiap pribadi yang terlibat,langsung atau tidak,dalam perusahaan keluarga memiliki kepentingan dan pandangan yang berbeda dengan situasi yang ada. Model keterkaitan antara kepemilikan,keluarga dan bisnis dapat menjadi tumpang tindih satu sama lainnya. Seorang anggota keluarga bekerja diperusahaan,tetapi tidak mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan,memilih pekerjaan dan kesempatan berkembang yang lebih banyak bagi keluarga daripada anggota keluarga yang memiliki bagian bisnis tapi bekerja ditempat lain. Kepentingan yang berbeda dapat menciptakan ketegangan dan menyebabkan konflik hubungan diantara anggota keluarga yang memiliki bagian bisnis tapi bekerja ditempat lain. Kepentingan yang berbeda dapat menciptakan ketegangan dan menyebabkan konflik hubungan diantara anggota keluarga dalam bisnis bersifat lebih sensitif dari pada hubungan antara para karyawan yang tidak memiliki hubungan sama sekali.
Strategi Memilih dan Memulai Usaha Keluarga
Salah satu hal yang paling sulit didunia ini adalah memilih,tentunya bukan memilih untuk urusan percintaan atau urusan jodoh.memilih dalam konteks tulisan ini adalah memiliki usaha yang paling tepat untuk keluarga. Usaha keluarga relative melibatkan lebih dari diri calon pengusaha itu sendiri namun melibatkan pasangan dan anak. Tentu pilihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh anggota keluarga.
2 faktor yang harus diperhatikan dalam memilih dan memulai usaha keluarga,yaitu antara lain:
 Tujuan usaha keluarga: jika usaha keluarga ini merupakan hanya salah satu sumber income keluarga maka usaha keluarga yang dipilih berupa usaha yang memiliki timing rendah atau usaha-usaha yang memiliki tempo-tempo tertentu,seperti usaha pertanian,usaha online ataupun usaha berupa investasi pada saham,reksadana maupun produk bursa lainnya. Namun jika usaha direncanakan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga maka usaha yang dipilih lebih luas
Man behind the gun: ”orang yang menggerakkan usaha” hal ini penting mengingat kunci sukses sebuah usaha adalah pada unsur pengelolaan,artinya faktor manusia yang menggerakkan usaha.
Memulai Bisnis Keluarga
Memulai usaha kecil bersama keluarga – dengan suami, anak, atau sanak saudara bisa menjadi tantangan yang unik. Di sisi lain, ini juga sangat membantu untuk urusan kepercayaan dan cara yang bagus untuk mengajak semua anggota keluarga untuk bersama-sama demi keamanan generasi selanjutnya.
Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga adalah adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama.
Terlepas dari semua keuntungan memiliki bisnis keluarga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Mencampuradukkan bisnis dengan urusan pribadi dan keluarga bisa berdampak buruk pada hubungan keluarga. Pastikan anda membuat batasan-batasan yang jelas tentang dimana dan kapan anda bisa berbicara tentang bisnis.
2. Pastikan bahwa komunikasi tidak menjadi halangan. Adakanlah pertemuan rutin untuk membahas perkembangan dan perbedaan pendapat.
3. Perlakukan bisnis keluarga sebagaimana mestinya. Masalah yang sering terjadi dalam bisnis keluarga adalah terlalu berfokus pada „keluarga‟ daripada bisnis.
4. Pastikan bahwa setiap orang memiliki peran yang jelas. Ini akan membantu untuk menumbuhkan lingkungan bisnis.
5. Anggota keluarga yang berada di dalam bisnis harus diperlakukan secara adil. Tidak boleh ada pilih kasih dalam bisnis. Gaji dan keuntungan yang adil dapat menjadi poin awal yang bagus. 9
6. Berusahalah untuk memngembangkan rencana pergantian. Siapa yang akan mengambil alih bisnis setelah anda pensiun? Contohnya, apakah anak saudara anda atau anak anda? Ini dengan asusmsi bahwa saudara anda dan anda memiliki saham kepemilikan atas perusahaan.
7. Jika anak anda akan bergabung dalam bisnis, usahakan agar mereka mendapat pengalaman di luar bisnis keluarga selama 3-5 tahun sebelum mereka bergabung. Hal ini akan memberi mereka perspektif atau pandangan yang berharga tentang bagaimana bisnis seharusnya dijalankan di luar setting keluarga.
2.2 Budaya Bisnis Keluarga

Sebuah bisnis keluarga banyak yang akhirnya gagal karena manajemen yang tidak profesional dan tidak memiliki landasan budaya perusahaan yang kuat. Seperti organisasi lainnya, bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu dalam menjalankan usahanya yang memberikan keunikan tersendiri pada perusahaan. Pola perilaku yang khusus dan unik akan membentuk budaya perusahaan. Budaya perusahaan yaitu pola perilaku dan keyakinan yang membentuk karakteristik perusahaan (Longenecker,2001).
Pola-pola Budaya
Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda-beda. Budaya perusahaan akan menjelaskan cara berfungsinya suatu perusahaan. W.Gibb Dyer dalam Longenecker (2001), telah mengidentifikasi suatu tatanan pola budaya yang mempergunakan tiga fase perusahaan keluarga yaitu; bisnis sesungguhnya, keluarga dan pemerintah. Pola bisnis, pola keluarga dan pola pemerintah membentuk konfigurasi budaya secara keseluruhan sebagai budaya perusahaan keluarga.
Contoh pola bisnis adalah sistem keyakinan dan perilaku perusahaan yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan. Pimpinan 10 memberikan pengertian kepada seluruh karyawan agar selalu menjaga kualitas produk dan menjaga hubungan baik dengan konsumen. Karyawan memandang hal ini sebagai nilai-nilai budaya bisnis. Melalui keputusan dan praktek perusahaan yang menempatkan prioritas utama pada pelayanan konsumen, pimpinan bisnis keluarga dapat membangun pola bisnis berdasarkan komitmen yang kuat untuk memproduksi produk yang berkualitas tinggi.
Contoh Budaya Bisnis Keluarga
Sukses berkat filosofi bambu
Kita semua tahu dan melihat bahwa sebagian besar warga keturunan etnis Tionghoa pandai dalam menjalankan usaha bisnisnya. Dan bila mereka berkecimpung dalam dunia pendidikan sebagian besar mendapat prestasi yang bagus, seperti menjadi juara dalam ajang lomba sains internasional. Bagaimana hal itu bisa terjadi? cap sukses yang ditujukan kepada mereka memang cukup beralasan, walaupun hal tersebut tidak dapat digeneralisasi. Bila kita mengenal ajaran budaya leluhur mereka yaitu ajaran Konfusionis bahwa “orang yang terhormat adalah orang yang terpelajar” maka bila dikaitkan dengan bisnis yang dijalankan mereka mempraktekkannya untuk hidup berdisiplin.
Bisnis keluarga etnis Tionghoa yang sukses tidak terlepas dari prinsip berdagang yang diterapkan sejak mereka masih kecil. Sejak anak-anak mereka terbiasa terlibat dalam usaha keluarga, contohnya membantu orang tua menjadi kasir di toko, sehingga naluri bisnis sudah terlihat sejak kecil.
Enam Langkah dalam Proses Suksesi
1. Mengevaluasi struktur kepemilikan
2. Mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi
3. Mengevaluasi keinginan keluarga dan contingency plan
4. Mengembangkan proses pemilihan, melatih, dan mentoring masa depan
5. Menciptakan dewan direksi yang efektif
6. Memasukkan penerus pada saat terbaik.
Tahap-tahap dalam Proses Suksesi
Fase-fase di dalam proses berpindahnya kepemimpinan dari orang tua ke anak dalam bisnis keluarga terdiri dari beberapa tahapan, yaitu;
1. Tahap prabisnis , dalam tahap pertama ini, orang tua memperkenalkan anaknya atau seorang pengganti pada bisnis keluarga. Langkah ini dilakukan untuk membentuk fondasi bagi tahap selanjutnya.
2. Tahap pengenalan, tahap dua ini orang tua mengenalkan anaknya pada orang-orang tertentu yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan dan aspek bisnis lainnya, misalnya pihak bank sebagai pemberi modal.
3. Tahap pengenalan fungsi, pada tahap ini anak-anak dapat mengembangkan pengalamannya dengan orang-orang yang bekerja di perusahaan, seperti dari organisasi lainnya.
4. Tahap pelaksanaan fungsi, dimulai ketika seorang pengganti potensial telah menjadi karyawan tetap.
5. Tahap pengembangan fungsi, posisi pada tahap ini melibatkan pengarahan kerja orang lain, tetapi tidak mengelola keseluruhan perusahaan dan bertugas sebagai pengamat.
6. Tahap pergantian awal, dalam tahap ini pengganti orang tua disebut presiden atau general manager bisnis. Di dalam perusahaan ia bertindak sebagai kepala bisnis, namun orang tua masih berperan di belakang layar.
Tahap kedewasaan pengganti, tahap ini dicapai ketika proses transisi dilengkapi. Pengganti memimpin perusahaan sesuai dengan jabatan yang ada padanya. Pada umumnya tahap ini dimulai dua atau tiga tahun setelah pengganti tersebut mendapat jabatan.
The Four P’s
Perusahaan yang sukses menyadari adanya kontradiksi antara keluarga dan bisnis. Untuk mengurangi friksi dan kontradiksi inilah, maka Ward menciptakan “4P” sebagai berikut: Policies before the need, Sense of purpose, Process, Parenting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bisnis Keluarga yaitu sebuah perusahaan yang dimiliki ,dikontrol,dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Bisnis keluaraga adalah sebuah bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh satu atau lebih orang yang masih dalam satu keluar, secara termonologi, dapat digolongkan menjadi yaitu (1) Family Owned dan (2) Family Business Enterprize. Karakteristisk yang terdapat dalam bisnis keluarga menimbulkan beberapa keunggulan dan kelemahan dalam pengelolaan bisnis keluarga. Pengelolaan bisnis keluarga mempunyai tiga aspek yaitu business management, family management dan ownership managemen. Konflik yang membayangi perjalanan bisnis keluarga, dimulai dengan ketidakaktifan generasi pendahulu dalam bisnis keluarga atau kematian generasi pendahulu, yang mengakibatkan beberapa masalah.
3.2 Saran
Banyak bisnis keluarga yang berakhir akibat adanya beberapa perubahan, sehingga perlu manajemen strategi yang baik, sebagai arahan bagi perkembangan bisnis keluarga. Sebaiknya, perusahaan mempertahankan eksistensi perusahaan keluarga, adalah jika penerus bisnis keluarga, yang ditunjuk mengelola bisnis keluarga, menguasai pengetahuan mengenai bisnis keluarganya dengan baik, atau bahkan lebih baik dari generasi pendahuluanya. Langkah pertama yang dapat dilakukan oleh manajemen bisnis keluarga dalam mempertahankan eksistensi bisnis keluarga hingga bertahan pada generasi berikutnya adalah menentukan perencaan strategis bagi pengelolaan bisnis keluarga, hal inilah yang masih kurang dilakukan oleh kebanyakan pengelola bisnis keluarga.
Demikian coretan kecil yang saya buat semoga menjadi manfaat dan menambah pengetahuan pembaca dalam memahami lingkupan dunia bisnis secara khusus. Penulis menyajikan sesuai fakta dan penjelasan dari berbagai pendapat serta sumber dari referensi buku. Semoga menjadi manfaat.

Daftar Pustaka

  1. http://www.investasionline.net/net/contoh-makalah-bisnis-keluarga.html
  2. http://female.kompas.com/read/2011/01/14/13475865/Agar.Bisnis.Keluarga.Tetap.Eksis.
  3. Ketangguhan Perusahaan Keluarga Bertahan lebih Satu Abad; Peni R. Pramono; Elex Media Komputindo
  4. World Class Family Business: Membangun Perusahaan Keluarga
    Berkelas Dunia; A. B. Susanto; Quantum

0 komentar:

Posting Komentar

my studies © 2008 Template by:
SkinCorner