BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Membahas family
business selalu saja menarik, karena sangat dominannya peran perusahaan
keluarga ini dalam dunia bisnis. Di negara semaju AS saja, 90 persen dari 15
juta perusahaannya merupakan family business
family
business telah menyumbang empat puluh persen GNP AS. Sebuah bisnis keluarga
yang dikelola biasanya salah satu di mana lebih dari setengah saham
dikendalikan oleh anggota keluarga yang sama, atau yang telah berlalu antara
generasi. Mulai, memimpin dan bekerja dalam bisnis keluarga dapat membawa
manfaat yang berharga dibandingkan dengan bisnis lain – dari kepercayaan yang
lebih besar antara staf untuk peningkatan fleksibilitas. Namun, tanpa manajemen
hati-hati ada juga dapat masalah – dari anggota keluarga kurang keterampilan
yang penting, komunikasi yang buruk untuk bentrokan lebih dari membayar.
Panduan ini menetapkan keuntungan utama yang datang dengan menjalankan bisnis
keluarga. Ini juga terlihat pada beberapa tantangan utama dan menyarankan
cara-cara ini dapat disalurkan untuk menjadi kekuatan positif bagi pertumbuhan
bisnis dan sukses.
Karakteristisk yang terdapat
dalam bisnis keluarga menimbulkan beberapa keunggulan dan kelemahan dalam
pengelolaan bisnis keluarga.
Pengelolaan
bisnis keluarga mempunyai tiga aspek yaitu business management, family
management dan ownership managemen. Konflik yang membayangi perjalanan
bisnis keluarga, dimulai dengan ketidakaktifan generasi pendahulu dalam bisnis
keluarga atau kematian generasi pendahulu, yang mengakibatkan beberapa masalah.
Banyak bisnis keluarga yang berakhir akibat adanya beberapa perubahan, sehingga
perlu manajemen strategi yang baik, sebagai arahan bagi perkembangan bisnis
keluarga.
bagaimana
cara memulai, menjalankan, megembangkan serta mempertahankan bisnis keluarga,
maka dalam makalah ini akan membahas budaya, peran, ciri khusus serta suksesi
dalam bisnis keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterkaitan antara bisnis dengan keluarga ?
2. Bagaimana budaya dalam bisnis keluarga ?
3. Apa saja peran keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui keterkaitan antara bisnis dengan keluarga.
2. Untuk mengetahui aneka budaya dalam bisnis keluarga.
3. Untuk mengetahui peran keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga.
4. Untuk mengetahui ciri khusus manajemen dalam bisnis keluarga.
5. Untuk mengetahui proses suksesi manajerial dalam bisnis keluarga.
2. Untuk mengetahui aneka budaya dalam bisnis keluarga.
3. Untuk mengetahui peran keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga.
4. Untuk mengetahui ciri khusus manajemen dalam bisnis keluarga.
5. Untuk mengetahui proses suksesi manajerial dalam bisnis keluarga.
BAB II
ISI
ISI
2.1 Keterkaitan Keluarga dan Bisnis
Pengertian Bisnis Keluarga
Yaitu sebuah perusahaan yang dimiliki ,dikontrol,dan
dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Meskipun demikian,bukan
berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga.
Banyak perusahaan keluarga,terutama perusahaan-perusahaan kecil,mempekerjakan
orang lain untuk menentukan posisi rendahan,sementara posisi tinggi (top
manager) dipegang oleh dari dalam keluarga pemilik perusahaan.
Banyak bisnis keluarga disusun diatas dasar keluarga dan
bisnis, Meskipun keluarga dan bisnis adalah institusi yang terpisah baik
anggota,tujuan dan dinilai masing-masing. Mereka menjadi satu dalam perusahaan,
didalam perusahaan keluarga. Bagi kebanyakan orang,dua institusi yang saling
terkait ini adalah bagian yang paling penting dalam hidup mereka.keluarga dan
bisnis muncul dengan alasan mendasar yang berbeda. Fungsi pokok keluarga
berhubungan dengan perhatian dan pendidikan anggota keluarga,sedangkan bisnis
berkaitan dengan produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Tujuan keluarga
adalah pengembangan penuh yang mungkin dilakukan tiap anggota keluarga yang
berkaitan dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya,serta pembagian
kesempatan dan penghargaan yang sama untuk tiap anggota.Tujuan bisnis adalah
keuntungan dan ketahanan hidup.
Tiap pribadi yang terlibat,langsung atau tidak,dalam
perusahaan keluarga memiliki kepentingan dan pandangan yang berbeda dengan
situasi yang ada. Model keterkaitan antara kepemilikan,keluarga dan bisnis
dapat menjadi tumpang tindih satu sama lainnya. Seorang anggota keluarga bekerja diperusahaan,tetapi tidak mempunyai hak dalam
kepemilikan perusahaan,memilih pekerjaan dan kesempatan berkembang yang lebih
banyak bagi keluarga daripada anggota keluarga yang memiliki bagian bisnis tapi
bekerja ditempat lain. Kepentingan yang berbeda dapat menciptakan ketegangan
dan menyebabkan konflik hubungan diantara anggota keluarga yang memiliki bagian
bisnis tapi bekerja ditempat lain. Kepentingan yang berbeda dapat menciptakan
ketegangan dan menyebabkan konflik hubungan diantara anggota keluarga dalam
bisnis bersifat lebih sensitif dari pada hubungan antara para karyawan yang
tidak memiliki hubungan sama sekali.
Strategi Memilih dan Memulai Usaha Keluarga
Salah satu hal yang paling sulit didunia ini adalah
memilih,tentunya bukan memilih untuk urusan percintaan atau urusan
jodoh.memilih dalam konteks tulisan ini adalah memiliki usaha yang paling tepat
untuk keluarga. Usaha keluarga relative melibatkan lebih dari diri calon
pengusaha itu sendiri namun melibatkan pasangan dan anak. Tentu pilihan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh anggota keluarga.
2 faktor yang harus diperhatikan dalam memilih dan memulai
usaha keluarga,yaitu antara lain:
Tujuan usaha keluarga: jika
usaha keluarga ini merupakan hanya salah satu sumber income keluarga
maka usaha keluarga yang dipilih berupa usaha yang memiliki timing rendah
atau usaha-usaha yang memiliki tempo-tempo tertentu,seperti usaha
pertanian,usaha online ataupun usaha berupa investasi pada saham,reksadana
maupun produk bursa lainnya. Namun jika usaha direncanakan menjadi tulang
punggung perekonomian keluarga maka usaha yang dipilih lebih luas
Man behind the gun: ”orang
yang menggerakkan usaha” hal ini penting mengingat kunci sukses sebuah usaha
adalah pada unsur pengelolaan,artinya faktor manusia yang menggerakkan usaha.
Memulai Bisnis Keluarga
Memulai usaha kecil bersama keluarga – dengan suami, anak,
atau sanak saudara bisa menjadi tantangan yang unik. Di sisi lain, ini juga
sangat membantu untuk urusan kepercayaan dan cara yang bagus untuk mengajak semua anggota keluarga untuk bersama-sama demi keamanan
generasi selanjutnya.
Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga
adalah adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak
berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga
inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak
legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain
adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk
tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota
memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki
argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama.
Terlepas dari semua keuntungan memiliki bisnis keluarga, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Mencampuradukkan bisnis dengan urusan pribadi dan
keluarga bisa berdampak buruk pada hubungan keluarga. Pastikan anda membuat
batasan-batasan yang jelas tentang dimana dan kapan anda bisa berbicara tentang
bisnis.
2. Pastikan bahwa komunikasi tidak menjadi halangan.
Adakanlah pertemuan rutin untuk membahas perkembangan dan perbedaan pendapat.
3. Perlakukan bisnis keluarga sebagaimana mestinya. Masalah
yang sering terjadi dalam bisnis keluarga adalah terlalu berfokus pada
„keluarga‟ daripada bisnis.
4. Pastikan bahwa setiap orang memiliki peran yang jelas.
Ini akan membantu untuk menumbuhkan lingkungan bisnis.
5. Anggota keluarga yang berada di dalam bisnis harus
diperlakukan secara adil. Tidak boleh ada pilih kasih dalam bisnis. Gaji dan
keuntungan yang adil dapat menjadi poin awal yang bagus. 9
6. Berusahalah untuk memngembangkan rencana pergantian.
Siapa yang akan mengambil alih bisnis setelah anda pensiun? Contohnya, apakah
anak saudara anda atau anak anda? Ini dengan asusmsi bahwa saudara anda dan
anda memiliki saham kepemilikan atas perusahaan.
7. Jika anak anda akan bergabung dalam bisnis, usahakan agar
mereka mendapat pengalaman di luar bisnis keluarga selama 3-5 tahun sebelum
mereka bergabung. Hal ini akan memberi mereka perspektif atau pandangan yang
berharga tentang bagaimana bisnis seharusnya dijalankan di luar setting
keluarga.
2.2 Budaya Bisnis Keluarga
Sebuah bisnis keluarga banyak yang akhirnya gagal karena
manajemen yang tidak profesional dan tidak memiliki landasan budaya perusahaan
yang kuat. Seperti organisasi lainnya, bisnis keluarga mengembangkan cara
tertentu dalam menjalankan usahanya yang memberikan keunikan tersendiri pada
perusahaan. Pola perilaku yang khusus dan unik akan membentuk budaya
perusahaan. Budaya perusahaan yaitu pola perilaku dan keyakinan yang membentuk
karakteristik perusahaan (Longenecker,2001).
Pola-pola Budaya
Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan
yang berbeda-beda. Budaya perusahaan akan menjelaskan cara berfungsinya suatu
perusahaan. W.Gibb Dyer dalam Longenecker (2001), telah mengidentifikasi suatu
tatanan pola budaya yang mempergunakan tiga fase perusahaan keluarga yaitu;
bisnis sesungguhnya, keluarga dan pemerintah. Pola bisnis, pola keluarga dan
pola pemerintah membentuk konfigurasi budaya secara keseluruhan sebagai budaya
perusahaan keluarga.
Contoh pola bisnis adalah sistem keyakinan dan perilaku
perusahaan yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan. Pimpinan 10 memberikan
pengertian kepada seluruh karyawan agar selalu menjaga kualitas produk dan
menjaga hubungan baik dengan konsumen. Karyawan memandang hal ini sebagai
nilai-nilai budaya bisnis. Melalui keputusan dan praktek perusahaan yang
menempatkan prioritas utama pada pelayanan konsumen, pimpinan bisnis keluarga
dapat membangun pola bisnis berdasarkan komitmen yang kuat untuk memproduksi
produk yang berkualitas tinggi.
Contoh Budaya Bisnis Keluarga
Sukses berkat filosofi bambu
Kita semua tahu dan melihat bahwa sebagian besar warga
keturunan etnis Tionghoa pandai dalam menjalankan usaha bisnisnya. Dan bila
mereka berkecimpung dalam dunia pendidikan sebagian besar mendapat prestasi
yang bagus, seperti menjadi juara dalam ajang lomba sains internasional.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? cap sukses yang ditujukan kepada mereka memang
cukup beralasan, walaupun hal tersebut tidak dapat digeneralisasi. Bila kita
mengenal ajaran budaya leluhur mereka yaitu ajaran Konfusionis bahwa “orang
yang terhormat adalah orang yang terpelajar” maka bila dikaitkan dengan bisnis
yang dijalankan mereka mempraktekkannya untuk hidup berdisiplin.
Bisnis keluarga etnis Tionghoa yang sukses tidak terlepas
dari prinsip berdagang yang diterapkan sejak mereka masih kecil. Sejak
anak-anak mereka terbiasa terlibat dalam usaha keluarga, contohnya membantu
orang tua menjadi kasir di toko, sehingga naluri bisnis sudah terlihat sejak
kecil.
Enam Langkah dalam Proses Suksesi
1. Mengevaluasi struktur kepemilikan
2. Mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah
suksesi
3. Mengevaluasi keinginan keluarga dan contingency plan
4. Mengembangkan proses pemilihan, melatih, dan mentoring
masa depan
5. Menciptakan dewan direksi yang efektif
6. Memasukkan penerus pada saat terbaik.
Tahap-tahap dalam Proses Suksesi
Fase-fase di dalam proses berpindahnya kepemimpinan dari
orang tua ke anak dalam bisnis keluarga terdiri dari beberapa tahapan, yaitu;
1. Tahap prabisnis , dalam tahap pertama ini, orang tua
memperkenalkan anaknya atau seorang pengganti pada bisnis keluarga. Langkah ini
dilakukan untuk membentuk fondasi bagi tahap selanjutnya.
2. Tahap pengenalan, tahap dua ini orang tua mengenalkan
anaknya pada orang-orang tertentu yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan dan aspek bisnis lainnya, misalnya pihak bank
sebagai pemberi modal.
3. Tahap pengenalan fungsi, pada tahap ini anak-anak dapat
mengembangkan pengalamannya dengan orang-orang yang bekerja di perusahaan,
seperti dari organisasi lainnya.
4. Tahap pelaksanaan fungsi, dimulai ketika seorang
pengganti potensial telah menjadi karyawan tetap.
5. Tahap pengembangan fungsi, posisi pada tahap ini
melibatkan pengarahan kerja orang lain, tetapi tidak mengelola keseluruhan
perusahaan dan bertugas sebagai pengamat.
6. Tahap pergantian awal, dalam tahap ini pengganti orang
tua disebut presiden atau general manager bisnis. Di dalam perusahaan ia bertindak
sebagai kepala bisnis, namun orang tua masih berperan di belakang layar.
Tahap kedewasaan pengganti, tahap ini dicapai ketika proses
transisi dilengkapi. Pengganti memimpin perusahaan sesuai dengan jabatan yang
ada padanya. Pada umumnya tahap ini dimulai dua atau tiga tahun setelah
pengganti tersebut mendapat jabatan.
The Four P’s
Perusahaan yang sukses menyadari adanya kontradiksi antara
keluarga dan bisnis. Untuk mengurangi friksi dan kontradiksi inilah, maka Ward
menciptakan “4P” sebagai berikut: Policies before the need, Sense of purpose,
Process, Parenting.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bisnis Keluarga yaitu sebuah perusahaan yang dimiliki
,dikontrol,dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Bisnis
keluaraga adalah sebuah bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh satu atau lebih
orang yang masih dalam satu keluar, secara termonologi, dapat digolongkan
menjadi yaitu (1) Family Owned dan (2) Family Business Enterprize.
Karakteristisk yang terdapat dalam bisnis keluarga menimbulkan beberapa
keunggulan dan kelemahan dalam pengelolaan bisnis keluarga. Pengelolaan bisnis
keluarga mempunyai tiga aspek yaitu business management, family management dan
ownership managemen. Konflik yang membayangi perjalanan bisnis keluarga,
dimulai dengan ketidakaktifan generasi pendahulu dalam bisnis keluarga atau
kematian generasi pendahulu, yang mengakibatkan beberapa masalah.
3.2 Saran
Banyak bisnis keluarga yang berakhir akibat adanya beberapa
perubahan, sehingga perlu manajemen strategi yang baik, sebagai arahan bagi
perkembangan bisnis keluarga. Sebaiknya, perusahaan mempertahankan eksistensi
perusahaan keluarga, adalah jika penerus bisnis keluarga, yang ditunjuk
mengelola bisnis keluarga, menguasai pengetahuan mengenai bisnis keluarganya
dengan baik, atau bahkan lebih baik dari generasi pendahuluanya. Langkah
pertama yang dapat dilakukan oleh manajemen bisnis keluarga dalam mempertahankan
eksistensi bisnis keluarga hingga bertahan pada generasi berikutnya adalah
menentukan perencaan strategis bagi pengelolaan bisnis keluarga, hal inilah
yang masih kurang dilakukan oleh kebanyakan pengelola bisnis keluarga.
Demikian coretan kecil yang saya buat semoga menjadi manfaat
dan menambah pengetahuan pembaca dalam memahami lingkupan dunia bisnis secara
khusus. Penulis menyajikan sesuai fakta dan penjelasan dari berbagai pendapat
serta sumber dari referensi buku. Semoga menjadi manfaat.
Daftar Pustaka
- http://www.investasionline.net/net/contoh-makalah-bisnis-keluarga.html
- http://female.kompas.com/read/2011/01/14/13475865/Agar.Bisnis.Keluarga.Tetap.Eksis.
- Ketangguhan Perusahaan Keluarga Bertahan lebih Satu Abad; Peni R. Pramono; Elex Media Komputindo
- World Class Family
Business: Membangun Perusahaan Keluarga
Berkelas Dunia; A. B. Susanto; Quantum
0 komentar:
Posting Komentar