Selasa, 10 November 2015

tulisan bahasa indonesia 2 waskito hadie 3eb23



RESENSI SANG PEMIMPI

1. Identitas Buku

Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman :  292 Halaman
Cetakan : 14 januari 2008


2. Pratinjau

Buku ini dapat dikatakan buku yang luar biasa hasil karya Andrea Hirata seorang penulis buku ternama. Hal yang luar biasa bisa kita lihat dari penyampaian alur cerita dan juga gaya bahasa yang ditulis dengan sangat baik. Gaya bahasa ini mampu dikemas sangat baik dari awal hingga akhir cerita. Jika ditinjau dari unsur intrinsiknya bisa dibilang novel ini tanpa celah. Di setiap peristiwa dalam buku ini Andrea dapat menggambarkan karakteristik dan juga deskripsi yang sangat kuat pada setiap karrakter yang ada. Bahasa yang digunakan dalam buku ini pun sangat menarik, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang sangat luas. Novel ini menunjukkan kekayaan bahasa sekaligus juga keteraturan berbahasa Indonesia. Dimulai dari istilah- istilah yang saintifik, humor metaforis, hingga dialek dan sastra melayu bertebaran di sepanjang halaman buku novel ini. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja . Canda tawa khas siswa SMA sangat kental dalam novel ini. Namun jika lebih dalam menjelajahi setiap makna kata akan terasa betapa kuat karakter yang muncul di tiap-tiap tokohnya. Terlebih ketika Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup yang harus dihadapi tokoh Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik kemustahilan, dan dengan sensasi filosofis Andrea berhasil kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besarnya kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat berhasil mengantarkannya ke Sorbonne, kota impiannya.
Seorang ayah yang sangat sabar dan juga anaknya yang sangat menghormati ayahnya menjad penyempurna dalam buku novel ini membuat novel ini sangat layak untuk dibaca dan kaya akan pesan pesan moral



3. Kelebihan dan Kelemahan

1) Kelebihan

Kelabihan dari novel ini bisa dilihat dari dari segi kekayaan bahasa dan kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan Andrea memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang sangat berkelas. Andrea juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan yang ada, sehingga pembaca akan selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.

2) Kelemahan

Pada dasarnya novel ini hampir tidak punya kelemahan. Hal ini disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik jika ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang bermutu.

4. Nilai Buku

Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat pada novel ini terasa sangat kental. Sifat-sifat yang ditunjukkan tiap karakter menunjukkan rasa humanis yang tinggi dalam diri seorang remaja dalam menyikapi kerasnya kehidupan ini. 

Nilai Sosial
Nilai sosial dalam novel ini sangat menonjol. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.

Minggu, 08 November 2015

tugas bahasa indonesia

PENALARAN INDUKTIF
ANALISA PEMBAHASAN


Dosen Pembimbing :
Drs. Budi Santoso,MM

Disusun Oleh :
Waskito Hadi Saputro (29213234)
2EB23
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi




UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Analisa Penalaran Induktif (Pembahasan)”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan Teman teman yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Bekasi, 08 November 2015

Penyusun





Daftar Isi

1.      Kata Pengantar.......................................................................................................... i
2.      Daftar isi.....................................................................................................................ii
BAB 1. Pendahuluan.......................................................................................................1
Latar belakang masalah...............................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................................1
BAB 2. Pemabahasan.......................................................................................................2
Pengertian dan Proses penyusunan Penalaran Induktif ............................................. 2
Macam – macam penalaran induktif...........................................................................4
 BAB 3. Penutup................................................................................................................5
Kesimpulan.......................................................................................................................5
Daftar Pusataka.................................................................................................................6



BAB 1
Pendahuluan

a.       Latar belakang masalah
Penalaran adalah proses yang berasal dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan beberapa konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi
b.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas , saya simpulkan rumusan masalah, yaitu apa istilah penalaran induktif ?
c.       Tujuan penulisan
Mengetahui dan memahami pembahasan tentang penalaran induktif.




BAB 2
Pembahasan

Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi. Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat.
Secara garis besar bisa dikatakan induksi (induktif) adalah proses penalaran untuk sampai pada suatu keputusan, prinsip, atau sikap yang bersifat umum dan khusus.
1.    Generalisasi
Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll
Contoh : Orang yang menjadi kader partai korupsi
...................................................................................................................................................... Jenis – jenis generalisasi :
a.       Generalisasi tanpa Loncatan Induktif
Adalah generalisasi yang mengarah pada seluruh fenomena atau kejadian yang menjadi dasar penyimpulan yang telah di selidiki.
Contoh : data survey LSM
b.      Generalisasi dengan Loncatan Induktif
Adalah generalisasi yang mengambil kesimpulan dari kejadian yang diselidiki segaligus di terapkan pada kejadian yang terselubung.
Contoh : hampir seluruh anggota partai menadapat pendapatan dari hasil korupsi.

2.    Analogi
Proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
·         Ada 2 macam analogi,yaitu :
                                           I.            Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Metode ini sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif :
Timnas Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia akan masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari.
                                        II.            Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Metode ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif :
Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

3.    Hubungan Sebab Akibat
menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut.
Penalaran induksi sebab akibat dibedakan menjadi 3 macam:

·         Hubungan sebab – akibat
Dalam hubungan ini di sampaikan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang berupa akibat.
Contoh: Belajar, berdoa, tekun dan tidak putus asa adalah hal yang bias membuat kita berada di puncak kesuksesan.
·         Hubungan akibat – sebab
Penyampaiannya terlebih dahulu hal-hal yang menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan sebabnya.
Contoh : Dewasa marak terjadi tindak criminal di perkotaan seperti,tingkat stress yang tinggi, tawuran antar wilayah dan bunuh diri yang disebabkan kenaikan harga bbm sehingga mengalami kesulitan ekonomi.
·         Hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama menjadi sebab hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi sebab yang menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya

Contoh penalaran hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2:
Setiap menjelang hari idul fitri arus lalu lintas di tol sangat ramai. Seminggu sebelum hari H jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi.

Macam – macam penalaran induktif
a.       Silogismes
Suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contohnya: Semua manusia akan mati, Amin adalah manusia. Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
b.      Entimen
penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh : Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari, Pada malam hari tidak ada matahari. Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis




BAB 3
Penutup


Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan analisa penalaran induktif , saya dapat simpulkan. Bahwa Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. Dalam penalaran Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu Generalisai, Analogi, dan Hubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab.


Daftar Pustaka

2.      Ambarwati, Sri Bahasa Indonesia untuk SMA / MA kelas X semester genap. Klaten , Jawa Tengah : CV Viva Pakarindo
5.      http://www.bangidhamdwirahmanto.tk/2015/04/TUGAS-SOFTKILL-SEMESTER-6-BAHASA-INDONESIA-2-Makalah-Penalaran-Induktif-dan-Deduktif.html


my studies © 2008 Template by:
SkinCorner