Nama Kelompok :
1. Andre Yulyanto
2. Irvan Ramadhan
3. Moh. Rakandika
4. Muhammad Femi Darmawan
5. Waskito Hadi Saputro
Kelas : 4EB23
Nama Jurnal
|
Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan
|
Volume / Halaman
|
Vol. 2, No. 2,Hal 14-28
|
Nama Penulis
|
Ivan Haryanto dan Diana Wibisono
|
Judul Jurnal
|
Penentuan Nilai Tukar Mata Uang
Asing dengan Menerapkan
Konsep Paritas Daya Beli
|
Tanggal Jurnal
|
September 2000
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian
ini bertujuan melihat sensitivitas perubahan indeks
harga konsumen terhadap perubahan
nilai tukar mata uang tiap negara terhadap
Dolar Amerika serta menguji apakah
terdapat perbedaan secara signifikan antara
nilai tukar aktual dengan nilai
tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya.
|
Metode Penelitian
|
Menggunakan alat analisa uji hipotesa One-Sample
of Mean. Ada dua pengujian yang dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut, pertama, menggunakanfungsi
regresi linear. Dimana prosentase perubahan nilai tukar actual mata
uang negara bersangkutan dan prosentase perubahan indeks harga konsumennya
dari periode ke periode yang telah ditemukan, diolah menggunakan alat
analisis regresi. Kedua,menggunakan fungsi
regresi kuadratik, dimana prosentase perubahan
indeks harga konsumen negara
tersebut dari periode ke periode dikuadratkan. Hasil ini diolah bersama-sama
prosentase perubahan nilai tukar aktual mata uang Negara tersebut,
menggunakan metode dan alat analisis yang sama seperti yang digunakan fungsi
regresi linear.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel Independen = Nilai tukar aktual mata uang
Variabel Dependen = Nilai paritas daya beli
|
Hasil Penelitian
|
Menurut
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sumbangan
faktor inflasi di ketujuh negara tersebut cukup kecil dalampenentuan nilai
tukar mata uang masing-masing negara terhadap Dolar Amerika.
Hal tersebut juga disebabkan karena pergerakan hubungan faktor inflasi
dan nilai tukar mata uang masing-masing negara dari tahun ke tahun
tidaklah beraturan. Sebagai contoh untuk negara Inggris, pada model
regresi linear dinyatakan bahwa faktor inflasi akan mempengaruhi pembentukan
nilai tukar mata uang Poundsterling sebesar 0,14%. Model regresi kuadratiknya
pun juga menunjukkan pengaruh inflasi yang cukup kecil dalam menentukan nilai
tukar mata uang Poundsterling. Faktor inflasi hanya mempengaruhi pembentukan
nilai tukar mata uang sebesar 1,69%. Hal tersebut disebabkan karena tidak
beraturannya pergerakan hubungan inflasi terhadap nilai tukar mata uang
selama beberapa tahun dalam penelitian ini, yaitu periode kuartalan mulai
bulan Oktober 1990 hingga April 1997, untuk negara Inggris.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Konsep paritas daya beli baru
benar-benar dapat diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya
transportasi dan hambatan perdagangan turut dihitung dalam perhitungan
konsep ini. Kedua, kondisi pasar yang kondusif untuk menerapkan
konsep tersebut dengan tepat adalah pasar persaingan sempurna, bukan monopolistik
maupun
oligopolistik. Karena, dalam pasar
persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan cenderung sama di
semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus merupakan
barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping itu,
keempat, setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Menurut kelompok kami, jurnal penelitian ini sudah
cukup baik. Namun, dalam penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian
lapangan yang lebih mendalam untuk mengetahui kondisi tertentu yang terjadi
dalam dunia atau setiap Negara yang menjadi obyek penelitian. Hal ini
ditujukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pergerakan
nilai tukar mata uang setiap Negara dalam waktu tertentu. Misalnya, kebijakan
ekonomi suatu negara di waktu tertentu pasti akan mempengaruhi perubahan
permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut.
|
0 komentar:
Posting Komentar